PENDAGOGI DAN ANDRAGOGI

by 20.09 0 komentar


Hai teman teman semuanya.Pena lagi disibukkan dengan segudang tugas kuliah.Ini adalah salah satu tugas kuliah pena.Semoga bermanfaat ya buat kalian semuanya.

KONSEP DIRI
Anak: pribadi yang tergantung
Orang dewasa: bukan pribadiyang tergantung, tapi pribadi yang matang secara psikologis.

PENGALAMAN
Anak : Sangat sedikit
Orang dewasa: kaya/banyak pengalaman

KESIAPAN BELAJAR
Pedagogi: Guru menentukan, apa yang akan dipelajri, di mana, kapan
Andragogi: Peserta menentukan: apa yang perlu dipelajari

ORIENTASI BELAJAR
Anak: menunda aplikasi apa yang dipelajari
orang dewasa: cenderung ingin secepatnya mengaplikasikan

Implikasi konsep diri orang dewasa thd pembelajaran
1.    Iklimbelajar: ruangan
2.    Pesertadiikutsertakandalammendiagnosiskebutuhanbelajarnya
3.    Pesertadiikutsertaandalamperencanaan
4.    Evaluasi: evaluasidiri

Implikasi dari Asumsi ttg Pengalaman
1.    TEKNIK YG SIFATNYA MENYADAP PENGALAMAN: sepertidiskusi, studikasus,simulasi, metodeproyek, praktek, demonstrasi,…..
2.    Aplikasipraktis
3.    Belajardaripengalaman
Implikasi Tentang Kesiapan Belajar
Kurikulum/Program Disusun Berdasarkan Tugas Perkembangan.
J. Havigust: sbgpekerja,kawan, orang tua, kepala rumah tangga, anggota organisasi, kawan sekerja, anggota keagamaan, pemakai waktu luang, anak dari orang tua yang sudah berumur.
* Belajar kelompok


Implikasi Dari Asumsi Tentang Orientasi Belajar
1.    Pendidik orang dewasabukanlahberperansbg guru ygmengajarmapeltetapisbgpemberibantuankpdygbelajar
2.    Kur/program berorientasipadamasalah
3.    Pengl.belajarygdirancangberdasarkanpadaperhatian/masalahygadadlmbenaknya

Asumsi Tambahan
1.    Adults can learn (orang dewasadapatbelajar)
2.    Learning is an internal process (belajaradalahsuatu proses daridalam)
3.    Conditions of learning and principles of teaching (kondisi-kondisibelajardanprinsip-prinsippembelajaran)

Dewasasecara biologis: telah mampu melakukan reproduksi

Secara sosial: mampu melakukan peran-peran sosial yg biasa dibebankan orang dewasa

Secara psikologis: memiliki tanggung jawab thd. Kehidupan dan keputusan yg diambil

Dewasa
Dari segi umur: usia 21 th (meskipun belum menikah) atau sejak seorang menikah (meskipun belum berusia 21 th).

Dari segi kejiwaandewasa ditunjukkan adanya kematangan: merupakan proses pendidikan yang terorganisir di luarsekolahdengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metode baik yang bersifat resmi maupun tidak meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah, akademi, universitas atau magang.

Pendidikan orang dewasa
Pendidikan yang ditujukan untuk peserta didik yang telah dewasa untuk memenuhi tuntutan tugas tertentu dalam kehidupannya.

Pendidikan orang dewasa (ahli behaviorisme)
Pendidikan orang dewasa adalah perubahan tingkah laku orang dewasa yang diakibatkan oleh situasi pendidikan tertentu.

Pendidikan orang dewasa(ahli humanisme)
pendidikan orang dewasa ditujukan kepada usaha untuk membimbing dan mengarahkan pertumbuhan serta perkembangan yang terjadi pada diri orang dewasa.

Jenis Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan berkelanjutan (continuingeducation)
Pendidikan perbaikan (correctiveeducation)
Pendidikan populer (popular education)
Pendidikan kehidupan keluarga (familylifeeducation)
Pendidikan kader

pendidikan berkelanjutan
Mempelajari pengetahuan, keterampilan lanjutan sesuai dengan perkembangan kebutuhan belajar pada diri orang dewasa.-tuj memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan serta profesi….
contoh: pelatihan, penataran, lokakarya,…..

pendidikanperbaikan
Kesempatanbelajar yang disajikanbagi orang dewasa yang memulaiusiatuadengantujuan agar merekadapatmengisikekuranganpendidikannyaygtidaksempatdiperolehpadausiamuda.

pendidikan populer
Pendidikan yg dimaksudkan bagi od dan orang tua dg tujuan agar mereka dapat mengenal perubahan-perubahan dan variasi dalam kehidupan sehari-hari.

pendidikan kader
·         kegiatanpendidikan yang diselenggarakanpadaumumnyaolehlembaga, organisasiatauperkumpulanygkegiatannyadibidangpolitik, ekonomi, kepemudaan, kesehatan, dll.
·         tujuannyauntukmembinadanmeningkatkankemampuankelompoktertentuyaitukader-demi kepentinganmisilembagaybs.

Faktor yang mempengaruhi belajar orang dewasa

hambatan fisiologik
penglihatan (intensitas penglihatan, jarak penglihatan dekat & jauh, kemampuan membedakan warna, ketelitian penglihatan,…)
pendengaran (kejelasan pendengaran, diskriminasi nada)
faktor psikologik
orang dewasa tidak diajar –dimotivasi
belajar bagi orang dewasa merupakan proses yang menyakitkan
mengalami sesuatu

sikap pendidik/pembimbing orang dewasa(williamgoldenjr)
empathy
kewajaran
respek
komitmen dan kehadiran
mengakui kehadiran orang lain
membuka diri



Faktor yang mempengaruhi sikap dan peran pembimbing orang dewasa
tujuan dan rancangan pendidikan
lamanya pendidikan
komposisi peserta
harapan peserta
harapan penyelenggara
profesi pembimbing
keadaan pembimbing

Proses Belajar Mengajar Andragogis
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Penciptaan struktur organisasi untuk perencanaan bersama (kel bel)
Mendiagnosis kebutuhan belajar
Merumuskan tujuan
Mengembangkan rancangan kegiatan belajar
Melaksanakan kegiatan belajar
Mendiagnosis kembali kebutuhan belajar (evaluasi)

Lingkungan yang edukatif(knowles)
menghargaikepribadian
partisipasidalampembuatankeputusan
kebebasandalammenyatakanperasaandankemudahanmemperolehinformasi
tanggungjawabbersamadalammenetapkantujuan, melaksanakankegiatandanmenilai.

Pedagogy
paedagogy: seni atau ilmu untuk menjadi seorang guru. Istilah ini umumnya merujuk pada strategi-strategi pengajaran, atau corak/gaya (style) pengajaran.
Pedagogi kadang-kadang juga dirujuk pada suatu penggunaan secara tepat strategi-strategi mengajar. Misalnya, Paulo Freiremerujuk metode mengajar orang dewasanya sebagai "criticalpedagogy”

Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses belajaryang sistematis dan berkelanjutan pada orang yang berstatus dewasa dengantujuan untuk mencapai perubahan padapengetahuan, sikap, nilai danketerampiolan. Kondisi-kondisi yang dapat ditimbulkan dari definisi itu adalah: 1)Orang dewasa termotivasi untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatmereka; 2) Orientasi belajar bagi orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan;3) Pengalaman sebagai sumber kekayaan untuk belajar orang dewasa; 4) Orangdewasa mengharapkan berhubungan sendiri dengan kebutuhan yang tepat; 5)Perbedaan individual di antara perorangan berkembang sesuai dengan umurnya.
Knowles (1976) melanjutkan pemahamnan C. Linderman, mengungkapkanbahwa kondisi orang dewasa dalam belajar berbeda dengan anak-anak. Kalaulahpada anak-anak digunakan istilah “padagogy” sehingga diartikan dengan “theartandscienceofteachingchildren” atau ilmu dan seni mengajar anak-anak.Menurut pandangannya, mengapa sampai terjadi perbedaan antara kegiatanbelajar anak-anak dengan orang dewasa, hal tersebut karena orang dewasamemiliki: 1) Konsep diri (The self-concept), 2) Pengalaman hidup (The roleofthelearner’sexperience); 3) Kesiapan belajar (Readinesstolearn); 4) Orientasibelajar (Orientasiontolearning); 5) Kebutuhan pengetahuan (The needtoknow);dan 6) Motivasi (Motivation).
Pendapat-pendapat itu sejalan dengan beberapa definisi yang dikembangkanpara ahli diantaranya adalah: Definisi yang diungkapkan oleh Morgan, Bartonetal (1976) bahwa, pendidikan orang dewasa adalah suatu aktifitas pendidikan yangdilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanyamenggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendapatkan tambahanintelektual. Sejalan dengan definisi itu, Reevers, Fansler, dan Houle menyatakanbahwa, pendidikan orang dewasa adalah upaya yang dilakukan oleh individudalam rangka pengembangan diri, dimana dilakukan dengan tanpa paksaan(legal).(Suprijanto, 2007:13). UNESCO lebih tajam mendifinisikan pendidikanorang dewasa sebagai suatu proses pendidikan yang terorganisir baik isi, metodedan tingkatannya, baik formal maupun nonformal, yang melanjutkan maupunmenggantikan pendidikan di sekolah, akademi, universitas, dan pelatihan kerjayang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat dapatmengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkankualifikasi teknis maupun profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan padasikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan peribadi secarautuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yangseimbang. (TownsendColes, 1977, Sudjana, 2004:50).

B. Sejarah Perkembangan Andragogi
Ditemukannya istilah andragogi dimulai dari tahun 1833, oleh alexanderKapp, Kapp menjelaskan andragogi dengan menggunakan istilah PendidikanOrang Dewasa terutama dalam menjelaskan teori pendidikan yang dilahirkan ahlifilsafat Plato. Secara runtut berikut ini dijelaskan sejarah perkembanganpenggunaan istilah andragogi dari tahun ke tahun sebagai teori pendidikan baru disamping teori pedagogy.
Pada abad 18 sekitar tahun 1833: Alexander Kapp menggunakanistilah Pendidikan Orang Dewasa untuk menjelaskan teori pendidikan yangdikembangkan dan dilahirkan ahli-ahli filsafat seperti Plato. Juga pendidikanorang dewasa Bangsa Belanda GernanEnchevort membuat studi tentang asalmula penggunaan istilah andragogi. Setelah era Kapp, pada abad 19 tepatnyatahun 1919, Adam Smith memberikan sebuah argumentasi tentang pendidikanuntuk orang dewasa “pendidikan juga tidah hanya untuk anak-anak, tetapipendidikan juga untuk orang dewasa”. Tiga tahun setelah Adam Smith tepatnyatahun 1921: EugarRosenstock menyatakan bahwa pendidikan orang dewasameggunakan guru khusus, metode khusus dan filsafat khusus.
Pada tahun 1926: The American For AdultEducationmempublikasikanbahwa pendidikan orang dewasa mendapat sumbangan dari: 1) Aliran ilmiahseperti Edward L Thorndike dan Aliran artistik seperti Edward C. Lindeman.Edward Lindeman menerbitkan buku “MeaningOfAdulEducation” yang padaintinya buku tersebut berisi tentang: 1) Pendekatan Pendidikan orang dewasadimulai dari situasi, 2) Sumber utama pendidikan orang dewasa adalahpengalaman si belajar ia juga menyatakan ada empat asumsi pendidikan orangdewasa, yaitu: (1) orang dewasa termotivasi belajar oleh kebutuhan pengakuan.(2) orientasi orang dewasa belajar adalah berpusat pada kehidupan, (3)pengalaman adalah sumber belajar, (4) pendidikan orang dewasa memperhatikanperbedaan bentuk, wktu, tempat dan lingkungan. Pada perkembangan selanjutnyaEdward C. Lindeman menerbitkan journalofAdultEducation.Pada tahun 1928: Edward L. Thorndikemenyususn buku “AdultLearning” yang merupakan buku P endidikan Orang Dewasa pertama dari aliranScientific. Pada tahun berikutnya tepatnya tahun 1929: Lawrence P. jacks menulisdalam journalAdultofeducation, bahwa pendapatan dan kehidupan adalah duahal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Ia mengistilahkan pendidikan orangdewasa (POD) dengan ContinuingSchooldan berbasis pada pendapatan dankehidupan. Tahun 1930: Arceak AB mengenalkan istilah pendidikan sepanjanghayat atau pendidikan seumur hidup dalam rangka pendidikan untuk manusia.
Pada tahun itu Robert D. Leigh menyimpulkan dari hasil studinya dalam journalAdultEducationbahwa belajar orang dewasa sangat berkaitan erat denganpengalaman sehari-hari, sehingga pengetahuan baru harus berdasar pengalamanhidup sehari-hari. Pada tahun tahun 1931; David L Mackage menulis dalamJournalAdultEducationbahwa isi dan metode pembelajaran harus selaludihasilkan untuk Pendidikan orang dewasa. Tahun 1936: LymanBuson menyusunbuku “AdultEducation” dimana buku tersebut membahas secara terperinci tentangtujuan pendidikan orang dewasa sebagai sebuah bentuk sosial untuk mencapaikesamaan tujuan program pada semua institusi pendidikan orang dewasa. Padatahun 1938: Alan Rogers menulis dalam journalAdultEducationbahwa salahsatu tipe pendidikan orang dewasa adalah berdasarkan dan penggunaan metodebaru sebagai prosedur atau langkah pada pembelajarannya.
Sekitar tahun 1939: RatHerton menulis dalam journalAdultEducationbahwa pada HighSchool, pebelajar orang dewasa mempunyai beberapapengetahuan atau kecakapan sehingga proses belajar harus seperti yang dimulaiatau dilakukan pebelajar tersebut. Pemikiran tersebut sejalan dengan pendapat BenH. Cherrington yang ditulis dalam journalAdultEducation, bahwa padapendidikan orang dewasa yang demokratis, pebelajarmenggunkan metode belajaraktif mandiri dan bebas memilih belajar dan hasil belajar. Anggapan tersebutdipertegas lagi oleh WandellThoman dalam journalAdultEducation, bahwapendidikan orang dewasa berbeda dengan sekolah di dalam keindividualan dantanggung jawab sosial. Pendidikan orang dewasa membuat arah khusus bagiindividu serta lebih diarahkan untuk memberikan sumbangan pada danmengorganisir sumbangan tersebut pada tujuan sosial. Kejelasan isi dan prosespembelajaran pendidikan orang dewasa ditegaskan pada tahun 1940 oleh Harolddalam journalAdultEducation, dia menyatakan, bahwa tidak hanya isipengajaran, tetapi juga metode mengajar harus di ubah. Pengajaran harusmenempatkan latihan, dimanapebelajar dapat berpartisipasi secara luas. Beberapaelemen perlu diadakan kerjasama dalam program pendidikan orang dewasa. Padatahun 1949: Harry Overstreet menyusun “The NatureMind” dimana beliaumenyatakan tentang perlunya pemisahan konsep pendidikan orang dewasa. Haltersebut dilakukan melalui pemahamnan dan riset, dimana orang dewasa dalamproses pembelajaran terintegrasi dalam satu kerangka kerja.
Sebuah perjalanan panjang tentang lahirnya istilah andragogi dalampendidikan, namun pemikiran-pemikiran yang lebih fokus baik dari segi konsepteori, filsafat maupun pada tahapan implementasi (metodologi) seperti pada;proses pembelajaran, tujuan pembelajaran, sasaran pembelajaran serta kaitanantara andragogi dengan masalah ekonomi, sosial, budaya dan politik dimulaipada tahun 1950: dimanaMalcolmKnowles menyusun ‘Informal AdultEducation” yang menyatakan bahwa inti Pendidikan orang dewasa berbedadengan Pendidikan tradisional. Disamping itu pula MalcolmKanowlesmengajukan tiga hal penting pada POD, yakni: 1) Mengubah visi peserta belajarkhususnya dalam program pendidikan orang dewasa. 2) Mengajukan istilancontiuninglearning. 3) Peserta didik pada nationaltraininglaboratories adalahorang-orang yang telah bekerja.
Begitu pula pada tahun itu fokus andragogi dilahirkan oleh HeinrichHanselmanan menyusun buku yang berjudul “Andragogi: Nature, PossibilitiesandBoundariesofAdultEducation” yang intinya POD berhubungan denganpengobatan (bukan medis) dan pendidikan kembali orang dewasa.Rogers menyatakan bahwa pendidikan juga dihubungkan dengan perubahan
tingkah laku, dimana hal ini sesuai dengan pembelajaran orang dewasa. Padatahun 1954: TT TenHave memberikan kuliah Andragogi, dimana beliaumengenalkan tiga istilah, yaitu: 1) andragogi yakni aktivitas secara institusionaldan profesional yang terbimbing bertujuan untuk mengubah orang dewasa, 2)andragogik adalah latar belakang sistem metodologi dan idiologi yang mengaturproses andragogi secara aktual, 3) andragogi, adalah studi ilmiah tentangandragogi dan andragogik kedua-duanya. KurtLewin menyatakan bahwa belajarterjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan olehperubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanyamotivasi internal serta belajar yang efektif dilakukan melalui kelompok. Tahun1956: M. Ogrizovic menguraikan tentang andragogi yang fenologika danberikutnya tahun 1957: Frans Poggeler menyusun buku “introductiontoandragogi: basicissue in adulteducation” dimana ia menyebutkan istilahandragogi untuk pendidikan orang dewasa. Wertheimer, Koffka dan Kohlermengenalkan hukum dalam pendidikan orang dewasa yaitu: 1) thelawofproximily, 2) thelawofsimilarityandfamiliarity, 3) thelawclosure.

Kaki Langit

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar